BANDUNG, PastiNews – Guna menghadapi serangan hacker yang semakin masif, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memasang Computer Security Incident Response Team (CSIRT).
Hal ini untuk mengantisipasi berbagai virus yang disebut malware, trojan activity dan information leak.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, Yayan Ahmad Brilyana mengatakan, aktifitas dalam segala bidang terbantu dengan internet. Namun di sisi lain bahaya hacker di dunia siber yang mengancam keamanan.
‘Hadirnya CSIRT ini adalah tindakan preventif dan proaktif dalam pemulihan dan penanganan. Sebab ada saja pihak yang bertujuan tidak baik. Maka dari itu, kita harus siap dan memiliki benteng atau kekuatan untuk menghalau hal tersebut,” jelas Yayan saat lounching Bandung Kota CSIRT di Balai Kota Bandung, Rabu 15 Desember 2021.
Yayan berharap CSIRT dapat memgantisipasi masalah yang akan terjadi dan mengawal pembangunan teknologi informasi di Kota Bandung agar berjalan aman, efektif dan efisien.
Sementara Kepala Bidang Keamanan dan Informasi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat, Tiomaida Seviana mengungkan, hadirnya CSIRT merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo.
‘Di Jawa Barat, adanya CSIRT adalah untuk mendukung Jabar sebagai digital province. Sebab insiden siber sering terjadi di manapun. Data Disdukcapil, Polri bahkan direstas. Ini membuat kita harus meningkatkan kekuatan siber dan kolaborasi di antara kita,’ tegasnya.
Ia mengungkapkan, serangan siber di Jawa Barat meningkat pada triwulan kedua tahun 2020 saat pandemi Covid 19 di mulai di Indonesia hingga triwulan pertama tahun 2021.
Tiomaida melanjutkan, adanya serangan terhadap situs pemerintah, presiden membuat dua proyek yaitu National Security Operation Center (NSOC) Security Operation Center (SOC) dan Pembentukan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) yang termaktub dalam PP No 85 tahun 2021 tentang Rencana Kerja Pemerintah 2022.
Sedangkan Direktur Penanggulangan dan Pemulihan Pemerintah Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hasto Prastowo mengaku mengapresiasi hadirnya CSIRT di Kota Bandung.
Hasto memaparkan, anomali trafik atau serangan siber di tahun 2021 dari Januari hingga November mencapai 1.314.027.929 dengan kategori malware, trojan activity dan information leak.
‘Di samping itu, serangan siber juga bisa bersifat sosial dengan cara propaganda hitam, point and shriek, pembanjiran informasi, raiding hingga polarisasi, pungkasnya. ***