“Saya juga telah audiensi dengan Pak Wali Kota untuk menciptakan market baru di apotek bagi produk-produk UMKM. Supaya bisa mendorong juga apoteker ini membuat produk nonmedis karena sampai sekarang kita masih terbatas di ranah produksi obat,” ungkap Yena.
Ia menambahkan, para apoteker di Kota Bandung juga bisa ikut mengambil peran dalam mengedukasi para pedagang kaki lima di sekolah-sekolah Kota Bandung terkait makanan yang bermutu dan berkualitas.
“Apalagi sekarang mulai merebak penyakit hepatitis yang kita juga tidak tahu sumbernya dari mana. Tapi yang pasti, salah satunya dari makanan. Jadi, inilah peran apoteker untuk ikut mengedukasi,” imbuhnya.
Sampai saat ini, tercatat 2.615 anggota apoteker yang tergabung dalam PC IAI Kota Bandung.