Agus melihat tertundanya program revitalisasi pasar tradisional diakibatkan ekonomi yang terpukul oleh pandemi yang melanda di kurun waktu dua tahun terakhir. Momen saat ini ia yakini sebagai upaya peningkatan potensi ekonomi sehingga mampu menghadirkan program revitalisasi pasar tradisional.
Ia melihat program ini akan meningkatkan kesejahteraan para pedagang pasar tradisional sekaligus menumbuhkan minat masyarakat untuk berbelanja dengan nyaman dan aman.
“Diharapkan memang pandeminya pulih sehingga anggarannya bisa kuat lagi dan revitalisasi pasar bisa terwujud,” tuturnya.
Agus mengungkapkan harapannya silaturahmi dengan asosiasi pedagang tradisional ini bisa lebih mewujudkan kejayaan pedagangnya sekaligus bisa memperkuat persatuan lewat paguyuban APPERTRA.