LAHIR dari dunia militer, sosok Ketua Umum KONI Jawa Barat Brigjen TNI (Purn) H. Ahmad Saefudin, SE, M.M, AIFO dikenal tegas. Namun bukan berarti membuat dirinya arogan dan otoriter.
Justru itu, dibawah kepemimpinannya, Jabar dua kali menyabet juara Umum di PON 2016 dan PON 2021 di Papua.
Karena hal itu pula, dirinya terpilih menjadi penerima penghargaan Inisiator Olahraga 2022 dari Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat saat Hari Pers Nasional (HPN) Februari 2022 lalu. Hanya di era kepemimpinan Ahmad Saefudin pula, Jabar meraih dua kali juara Umum di PON.
Dibalik sikap tegasnya itu, ternyata dalam setiap keputusan, musyawarah dan mufakat menjadi jalan terbaik.
Contohnya, Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) sudah diamanatkan dalam sebuah keputusan di Rapat Anggota Tahunan (RAT) 2021 lalu, harus digelar November tahun 2022. Bagi pria yang asik diajak berbicara ini, tidak serta merta Porprov harus sesuai amanat RAT 2021. Dia tahu jika saat ini dihadapkan pada sikap sportifitas ditengah dua agenda, Porprov dan Musorprov.
Bahkan, pria berkumis ini memahami bagaimana suhu “politik olahraga” sangat kental menjelang masa kepemimpinannya yang berakhir tahun ini.
Porprov, menurutnya sebagai perjalanan yang harus disiasati, sehingga harus sukses. Karena akan menjadi modal di kepemimpinan berikutnya.
‘Siapa pun itu yang nanti menjadi pemimpin di KONI, harus bisa dan mendapatkan masukan-masukan serta potensi-potensi yang dilakukan oleh kepemimpinan sebelumnya,’ jelas Ahmad di kantornya Koni Jabar Selasa 7 Juni 2022.
Untuk itu, menjadi sebuah keniscayaan, apabila pada posisi sekarang ini dinilai baik dan berhasil, artinya kontinitas kesinambungan keberhasilan, itu yang harus dijaga. Salah satu yang akan mendukung ke arah sana yaitu kaderisasi.
Melalui apa, ?
‘Tentunya melalui sukses Porprov. RAT tahun 2021 yang diamanatkan kepada saya untuk menyelesaikan dan menyelenggarakan Porprov. Itu amanah masalahnya. Tapi, kalau dalam perjalanannya nanti ada pilihan pilihan lain, ya harus bersepakat lagi,’ kata jenderal bintang satu ini lagi.
Luar biasa. Ini yang disebut tidak memaksakan kehendak, kendati jelas-jelas menerima amanat harus melaksanakan Porprov pada sebuah keputusan di forum tertinggi RAT 2021 lalu.
‘Saya tidak bisa bersikap seperti itu. Disinilah slogan sportifitas dalam dunia olahraga harus dipakai. Kalau tidak, bagaimana lagi kita harus menempatkan kata sportif dalam dunia olahraga. Insya Allah saya rencanakan Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) bulan Juli mendatang,’ papar pria yang sukses meluncurkan buku berjudul “Jati diri sang juara”.
Rakerprov adalah jalan terbaik untuk menampung aspirasi semua anggota. Dia akan mengatur sesuai aturan karena Rakerprov dipastikan sangat srategis. Satu, kembali kepada aturan yang sudah diputuskan anggota pada RAT sebelumnya.
‘Kedua, jika ada pandangan lain silahkan dimusyawarahkan kembali, apabila itu memang lebih baik.Namun baginya, secara pribadi harus taat dan patuh pada regulasi itu,’ tambahnya.
Menurutnya, Rakerprov Juli untuk mensiasati dalam rangka amanah RAT, implementasinya seperti apa.
‘Saya tidak ingin membuat keputusan sendiri, bikin gaduh dan arogan, itu bukan gaya saya. Musyawarah menuju mufakat diatas segalanya. Saya gimana audien saja. Mau Porprov dulu mangga, atau mau Musorprov dulu ya silahkan. Yang penting bahasa Jerman na mah caina herang laukna beunang, pungkasnya. Joel