Warga yang dulunya terbiasa bebas membuang sampah ke sungai saat ini merasa malu untuk melakukan hal serupa. Sebab, ada banyak tanaman yang dirawat oleh warga sekitar.
“Tentunya hal ini menjadi inspirasi untuk kita semua. Lahan yang terbatas tidak mengurangi semangat untuk kita melakukan sesuatu. Kita menanam, menghijaukan lingkungan. Positif tentunya dari berbagai sisi,” kata Tedy.
Di tempat itu, terdapat macam tanaman herbal, sayuran, hingga tanaman hias, yang semakin hari semakin berkembang serta memunculkan banyak inovasi baru.
“Barusan saya mencicipi ada tanaman yang diubah menjadi teh yang sudah diproduksi oleh warga di sini untuk dijual,” tuturnya.
Esensi penerapan Buruan SAE ini, kata Tedy, adalah bangkitnya rasa kebersamaan di antara warga. Wawan yang menginisiasi Buruan SAE ini berhasil menularkan semangat melestarikan kegiatan yang merupakan program ketahanan pangan itu. Hal ini diyakini Tedy jarang ditemukan di kota-kota besar lainnya.