‘Seperti PKH (Program Keluarga Harapan), kalau bisa diberikan kepada keluarga yang berisiko stunting,’ paparnya.
Selanjutnya adalah ketahanan pangan. Dirinya berharap, tidak ada daerah atau wilayah yang kekurangan pangan.
Pasalnya, penyebab seseorang terkena stunting adalah kurangnya asupan gizi ke dalam tubuh.
‘Seperti hari ini, bagaimana menguatkan produk lokal Jawa Barat bisa menjadi pengganti produk-produk asing, yang kemudian bisa menjadi bagian kemandirian pangan tapi memiliki gizi seimbang,’ urai mantan Bupati Kulon Progo.
‘2021 kemarin angka prevalensinya 24,4 persen. Mudah-mudahan di akhir tahun ini bisa berada di angka 21,4 persen,’ sebut Hasto.
Hasto mengutarakan, dalam pencegahan stunting ini diperlukan peran serta masyarakat tak terkecuali partai politik.