BANDUNG, PastiNews – Istilah perlu uang banyak untuk nyaleg, tampaknya tak berlaku bagi seorang Djumono. Pria asal Bandung yang berkecimpung di banyak organisasi ini, tampaknya nekat terjun ke dunia politik, demi mengangkat harkat dan martabat kaum disabilitas.
Sebelumnya, pada 2014 silam, alumni SMA YPPI Bandung tahun 1987 ini, pernah jadi calon legislatif Dewan Perwakilan Daerah (DPD), bareng Oni dan Aceng Fikri. Namun dirinya kalah suara.
‘Kala itu saya dapat 530 ribu suara, sementara untuk menjadi anggota DPD, dibutuhkan 1,7 juta suara. Tapi dibandingkan yang lain, biaya kampanye paling kecil, hanya Rp 60 juta,’ papar peraih Rangking 2 di Peparnas Papua 2021 lalu Kontingen Jawa-Barat di NPCI Kota Bandung Jumat 14 Oktober 2022.
Belajar dari pengalaman tersebut, Pia kelahiran Bandung 8 September 1967 ini kembali mencalonkan enjadi anggota DPD pada Pileg 2024 mendatang.
‘Bismillah dan dengan niat ingin mengangkat kaum difable, saya kembali mencalonkan, beberapa strategi sudah kita siapkan,’ tambah suami dari Fitamilawati ini.
Selain dukungan dari berbagai pihak, media sosial dan relawan di daerah merupakan salah satu jurus menembus gedung dewan
‘Yang pasti, kita manfaatkan media sosial, teman-teman di daerah, termasuk media. Insha Allah, dukungan dari NPCI Kota Bandung Ketua Umum pak Adik Fachroji serta NPCI Jabar Kang Supriatna Gumilar, kawan-kawan komunitas difable, menjadi motivasi dan spirit untuk saya maju menjadi anggota dewan,’ pungkas Djumono. ***