Tedy pun berharap kegiatan Festival Bandung Ulin ini dapat kembali menjadi agenda rutin Kota Bandung, paling tidak setahun sekali. Karena kegiatan ini sebelumnya sempat terhenti akibat pandemi Covid-19.
Apalagi, Kota Bandung telah tercatat sebagai Kota Angklung dan memecahkan rekor Original Rekor Indonesia dengan jumlah peserta terbanyak yang memainkan angklung secara serentak.
“Saya berharap, dukungan dari berbagai pihak agar kaulinan barudak tradisional seperti egrang, oray-orayan, perepepet jengkol, termasuk angklung dan pencak silat dapat dijaga sebagai budaya dan identitas kita sebagai urang Sunda,” ucapnya.
Tedy pun mendukung langkah Dinas Pendidikan Kota Bandung untuk menjadikan Angklung dan Pencak Silat sebagai muatan lokal dari kurikulum di sekolah dasar dan menengah.