CIANJUR, PastiNews – Peristiwa gempa di Cianjur, telah meluluhlantakkan sekotor ekonomi termasuk juga pendidikan. Sedikitnya 26 sekolah rusak berat dan 138 unit ruang kelas rusak parah.
Kadisdik Jawa-Barat Dedi Supandi menyebutkan, untuk proses pembelajaran tetap berjalan dengan sistem tiga pola Daring, hybrid (luring dan daring), secara sif pagi dan siang.
Karena itu, pihaknya menyerahkan kepada satuan pendidikan atau sekolah untuk membuat kebijakan mana yang sekiranya bisa memudahkan proses belajar mengajar.
‘Kita juga telah menghubungi DP3AKB, termasuk P2TP2A untuk melakukan trauma healing kepada siswa yang terdampak gempa,’ jelas Kadisdik disela meninjau sekolah terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, belum lama ini.