“Akibat dari kondisi ini juga telah menempatkan perekonomian global berada dalam pusaran badai yang sempurna, the perfect storm, sehingga mengakibatkan munculnya ancaman resesi global pada tahun 2023 nanti,” ujar Rektor Didin Saepudin.
Sinyal pelemahan ekonomi global ini, kata Rektor Didin, juga tercermin dari kembali melambatnya Purchasing Managers’ Index (PMI) global yang berada di level kontraksi 48,8 pada bulan November 2022, setelah pada bulan sebelumnya tercatat pada 49,9.
“Banyak negara yang secara teknis telah memasuki level kontraksi sejak bulan Juli 2022 lalu,” katanya.
Meskipun pada tahun 2023 ancaman badai resesi ekonomi global belum mereda. Menurutnya, ekonomi Indonesia terus menunjukkan ketahanan dan prospek yang baik.