Aam Jamaludin (41), perajin kaligrafi mengaku, kemampuan membuat kaligrafi diperoleh saat belajar di salah satu pondok pesantren di Tasikmalaya.
Ia mengatakan, mural kaligrafi dibuat untuk lebih mendekatkan bacaan Alquran dengan masyarakat.
“Kami mencoba menyatukan fungsi kaligrafi yang religi untuk kehidupan masyarakat,” katanya.
Kaligrafi buatannya terbilang unik. Kaligrafinya dibuat dengan bahan sederhana yakni alumunium foil dan lem batang yang diaplikasikan di berbagai media.
Ia menyebutkan, beberapa mural kaligrafi yang dibuat dengan jenis kaligrafi kupi motif lurus.
Aam mengajak masyarakat yang ingin belajar membuat kaligrafi untuk datang langsung ke Gang Jibja.
“Insyaallah, silahkan yang mau belajar untuk datang langsung ke sini,” katanya.