
‘Jadi pembinaan yang kita lakukan ini tidak hanya sekali lalu selesai, namun harus berkesinambungan. Dimana mereka terus tumbuh, lalu dewasa, harus bekerja dan menikah, sesuai kemampuan kita. Ini yang harus kita benahi. Artinya, tidak hanya teori terus, harus keluar dari zona nyaman untuk peduli terhadap saudara kita sesama muslim,’ ungkap H. Andri lagi.
Karena itu, meski tidak ada bantuan dari pemerintah, dirinya bertekad bersama dengan para donatur bahu membahu membantu sesama.
‘Salah satu cita-cita saya adalah ingin membina santri lebih banyak, minimum di 1000 santri yang kita bina secara rutin,’ pungkasnya.
Sebelumnya Jumat 20 Januari, puluhan anggota MT Al-Jabbar mendonorkan darahnya di PMI Kota Bandung. ***