Menurutnya kejadian memalukan tersebut menandakan, system keamanan dan pengawasan bank bjb masih lemah.
‘Terus terang bikin saya kaget, miris dan juga menggelikan. Karena selama ini bank bjb selaku mitra kerja Komisi III cukup bangga dengan berbagai capaian prestasi yang diraih, baik tingkat nasional maupun antar bank daerah. Namun, dengan adanya kejadian tersebut, tentunya membuat kaget dan miris sekali mendengarnya,’ ungkap Pepep.
Sementara yang membuat dirinya geli, pembobolan brankas yang terjadi di bjb Kantor Cabang Pangandaran dilakukan dengan cara yang tradisional sekali, bukan dibobol melalui teknologi.
‘Peristiwa tersebut sungguh sangat memalukan, uang nasabah dimaling secara tardisional selama dua tahun lebih baru terungkap. Hal ini harus menjadi perhatian bagi Direksi dan Manajemen bank bjb,’ tegas Pepep.