Karena itu, menghadapi dunia metaverse dan artificial yang semakin maju, sumber daya manusia yang cakap diperlukan.
‘Banyak orang yang berpikirnya terbatas pada saat ini saja, tapi hanya segelintir yang melihat masa depan. Dan ULBI menjadi salah satu yang melahirkan generasi dengan skill masa depan,’ tambah guru besar bidang manajemen itu.
Rhenald mendorong mahasiswa untuk tidak menjadi generasi strawberry yang toxic.
Generasi yang meski punya kecakapan tapi mentalnya rapuh. Ia bahkan menyebutkan sepuluh kata toxic yang seringkali digunakan anak-anak muda sebagai alasan.
Ada kata cuan, passion, insecurity, quarter life crisis, hustle culture, hingga toxic work place. Pun dengan passive income, financial freedom, smart work serta privilege.