BANDUNG, PastiNews – Apa yang dilakukan warga RW 05 Dago Kota Bandung, tampaknya menginspirasi kita semua. Pasalnya, bagaimana mengolah sampah, hingga menjadi cuan bahkan bisa juga menjadi emas.
Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Dabaresih RW 05 Dago, Agus Sukaryat mengungkapkan, pengolahan sampah organik di wilayahnya dilakukan setiap hari Sabtu pukul 08.00 WIB.
“Kita jemput sampahnya dari rumah ke rumah. Setiap warga difasilitasi ember terpilah. Lalu kita jemput sampahnya dan dikumpulkan di satu titik sumber di pos Dabaresih,” ujar Agus Minggu 11 Juni 2023.
Sampah organik diolah dengan bata terawang, drum komposer, loseda, dan wadah sisa makanan (wasima). Hasil olahannya mlmenjadi pupuk padat, eco enzim, mikroorganisme lokal (MOL).
“Hasilnya juga terintegrasi dengan Uber Farming. Ada Buruan Dabaresih juga. Kita libatkan warga untuk mengelolanya. Di sini kita buat penghijauan tematik tiap gang. Ada gang jahe, ada gang tanaman hias. Media tanamnya dari galon yang ada di bank sampah,” paparnya
Sampah anorganik yang tidak diterima bank sampah, diolah menjadi kreasi daur ulang. Seperti saat acara 17 Agustus, warga membuat kreasi daur ulang sampah dalam bentuk ecobricks.