PADANG, PastiNews – Terkadang, ada pesan-pesan positif yang dapat dipetik dalam setiap lirik lagu. Seperti halnya Mawar Pengganti, Guslian “Raja Slow Rock Melayu”mengungkapkan, lagu Mawar Pengganti mengajak kita agar selalu bersyukur pada setiap keadaan. Selalu ada hikmah di setiap kenyataan hidup.
“Sesuatu yang tidak kita miliki lagi, biarkanlah pergi. Pengganti mungkin yang terbaik untuk menemani, karena setia akan selalu diuji,” kata Guslian disela peluncuran lagunya Mawar Pengganti.
Lagu yang dirilis oleh Guslian Management melalui label Ladofa Doredo kini tersedia di berbagai platform musik digital.
Mawar Pengganti seakan menjadi kisah lanjutan dari lagu Melati Yang Pergi yang melejitkan nama Guslian di industri musik Tanah Air sejak dirilis pada 2004 lalu.
Meski jarang tampil, bukan berarti vakum di industri musik. Dia sibuk menulis lagu dan mengarransemen musik untuk para penyanyi lainnya.
Diantaranya Arief, Vanny Vabiola, Ovhie Firsty, Riky Gusnardi, David Iztambul, Ria Romantika, Febian, Iman GM, Rika Sumalia, Aldi Viorell, Eno Viola, Nita Viorell, dan masih banyak yang lainnya.
“Industri musik digital yang tengah berkembang pesat saat ini telah memanggil jiwa saya untuk kembali merilis lagu. Musik sudah jadi penghidupan bagi saya yang harus dipertahankan. Bermacam dan beragam kisah apa saja bisa ditulis menjadi lagu yang patut untuk disimak, dihayati, dan direnungkan,” kata Guslian.
Guslian memulai karirnya di industri musik sejak tahun 1996. Bermula saat meluncurkan album lagu perdana bertajuk Sabuah Namo. Pada album berformat kaset pita tersebut Guslian berkolaborasi dengan Lastri.
Empat dekade sudah Guslian berkarya di industri musik Tanah Air yang telah melahirkan 9 album lagu VCD.
Selain Melati Yang Pergi, beberapa judul lagunya yang melegenda slow rock Melayu di Tanah Air hingga Malaysia, yaitu; Dalam Pasrah Yang Tak Rela, Debu di Atas Kaca, Akhir Cinta Luka, Mengulang Cinta, Lembaran Terakhir, Kuhapus Jejakmu dengan Air Mata, Walau Seribu Tahun, dan masih banyak hitsnya yang lain. ***