BANDUNG, PastiNews – Anggota Komisi IX DPR RI Nurhayati Effendi mendorong semua pihak terlibat aktif guna percepatan penurunan stunting.
Selain itu, yang paling penting kesadaran gizi yang baik, pola makan yang seimbang, dan memperhatikan pertumbuhan anak sejak dini, salah satu upaya pencegahan anak berbadan pendek atau stunting.
“Percepatan penurunan stunting tidak bisa dilakukan sendirian oleh BKKBN. Butuh kolaborasi menjadi 14 persen pada 2024 mendatang. Kolaborasi dengan mitra kerja diperlukan untuk menyediakan akses yang lebih baik terhadap pangan berkualitas dan gizi, terutama bagi keluarga kurang mampu,” beber Nurhayati saat Promosi dan KIE Program Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Khusus di Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Senin 31 Juli 2023 lalu.
Karena itu, pihaknya juga mendorong pemeriksaan kesehatan rutin bagi ibu hamil dan balita untuk mengidentifikasi risiko stunting lebih awal.
“Libatkan keluarga dalam mendukung pertumbuhan anak-anak melalui pola makan yang sehat dan perawatan yang baik. Sosialisasikan informasi gizi kepada masyarakat dengan pendekatan yang mudah dipahami dan menarik,” ucapnya.
Dengan demikian, target 14 persen penurunan stunting bisa dicapai. Kolaborasi lintas sektor, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan swasta untuk menghadapi masalah stunting secara holistik.
Hadir Ketua Tim Kerja Pembinaan Ketahanan Keluarga Balita dan Anak Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat Elma triyuliati dan Sub Koordinator Advokasi, KIE, dan Data Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, keluarga berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Tasikmalaya Sasa Saefulmillah. ***