BANDUNG, PastiNews – Kualitas udara Kota Bandung belakangan cukup tinggi. Meski masuk dalam kategori kualitas sedang, tapi naik satu level lagi menyentuh angka kualitas tidak sehat.
Kepala Seksi Pemantauan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Iren Irma Muti menyebutkan, dalam seminggu ke belakang, tingkat polusi udara Kota Bandung memang cukup tinggi, tapi masih dapat diterima manusia.
“Meski begitu, ini tetap menjadi perhatian kita karena jika dibiarkan makin lama bisa menuju ke arah tidak sehat. Saat ini statusnya sedang berdasarkan indikator partikulat PM 2,5,” ujar Iren di Bandung Jumat 25 Agustus 2023.
Ia mengatakan, Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Kota Bandung berada di angka 51-99. Posisi ini berada di ambang batas sedang.
Ada beberapa faktor yang mengakibatkan kualitas udara di Kota Bandung memburuk. Sekitar 70 persen dikarenakan gas emisi transportasi.
“Sumber pencemaran udara dari transportasi itu mencapai 70 persen. Sisanya adalah dari rumah penduduk seperti pembakaran sampah. Ada juga dari cerobong pabrik, cerobong genset dan lainnya,” paparnya.
Salah satu upaya yang dilakukan DLHK dengan menanam pohon karena hanya tanaman yang bisa menghasilkan oksigen.
Selain itu, para ASN di Kota Bandung juga diimbau minimal seminggu sekali melakukan bike to work.
“Ke depan juga akan ditingkatkan melalui rekan-rekan Dinas Perhubungan penggunaan kendaraan masal. Berbagai upaya juga sudah kita lakukan seperti menguji emisi kendaraan bermotor untuk penerapan kawasan emisi bersih itu sudah cukup signifikan,” akunya.
Iren mengimbau agar masyarakat baiknya menghindari tempat-tempat ramai yang banyak polusinya. Serta senantiasa memperbanyak minum air putih.
Sementara Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Sony Adam memaparkan, dari data kesehatan 6 bulan yang lalu sampai sekarang, penyakit ISPA di Kota Bandung tidak ada kecenderungan untuk naik.
“Ini sesuai dengan level yang masih bisa diterima manusia. Namun demikian, kita harus waspada karena jika naik satu level lagi, ini akan ada pada kondisi yang tidak sehat,” ungkap Sony.
Menurutnya ada beberapa langkah yang bisa diterapkan untuk mengurangi polusi di antaranya kurangi berkendara pribadi.
Selain itu bisa juga dengan menanam pohon. Dinas terkait pun terus memantau kadar emisi kendaraan sehingga kalau tinggi akan ada rekomendasi yang diberikan.
“Secara individu bisa ditangani dengan memakai masker, menutup saluran pernapasan dengan sapu tangan atau masker manakala ada polusi yang mendadak tinggi,” katanya.