BANDUNG, PastiNews – Guna menangani penumpukan sampah di beberapa ruas jalan dan tempat pembuangan sementara (TPS) di wilayah Kecamatan Cibiru, ratusan warga bahu membahu membantu Pemkot Bandung dan menggali lubang di Cibiru.
Tak hanya itu, bersama ASN, TNI dan Polri se-Kecamatan Cibiru juga melakukan pemilihan sampah masal.
“Kemarin rapat, saya insruksikan silahkan camat mencari lahan Pemda atau masyarakat. Di Cibiru ada, alhamdulillah ada lahan Pemkot yang bisa dimanfaatkan. Lubang lubang ini hanya untuk sampah organik jangan ada sampah anorganik yang terbuang,” kata Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna saat meninjau pemilihan masal dan pengerukan lubang sampah organik di Kecamatan Cibiru, Selasa 5 September 2023.
Menurut Ema, kebijakan pembuatan lubang pembuangan sampah organik ini untuk mengurangi beban penumpukan sampah akibat masih terkendalanya TPA Sarimukti.
Walaupun sudah mulai beroperasi, hanya saja TPA Sarimukti baru hanya bisa menampung 50 persen dan masih dibatasi. Setiap harinya hanya bisa mengirimkan 120 ritasi dari 240 ritasi normal.
Ia juga mengaku, tengah menyiapkan berbagai alternatif untuk pengolahan sampah organik terutama pembuatan lubang-lubang pembuangan sampah organik di lahan milik Pemkot.
“Lubang pembuangan organik sudah ada di Tegallega. Ada juga lahan di Ciwastra dan di Gedebage ada 5 hektar yang sebelumnya untuk PLTSA bisa kita manfaatkan kembali,” ujarnya.
Sementara Camat Cibiru, Didin Dikayuana mengaku tengah menyiapkan lubang pembuangan sampah organik berukuran 15×15 meter dengan kedalaman 3 meter.
Lubang tersebut, dapat menampung sampah organik sebanyak 775 meter kubik.
“Ada tanah Pemkot seluas 7.000 meter kami dibantu ekskavator dari DSDABM untuk menggali lubangnya,” katanya.
Sampah yang akan dibuang merupakan sampah tertumpuk dari 35 RW di Kecamatan Cibiru dan harus dipilah bersama oleh ratusan masyarakat dari berbagai unsur.