TASIKMALAYA, PelitaJabar – Melalui wayang golek, pesan percepatan penurunan stunting dinilai akan lebih cepat. Karena dengan begitu, makna pesan yang terkandung didalamnya akan lebih lebih cepat diterima masyarakat.
Karena itu, Wakil Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Tasikmalaya ini menilai kampanye melalui seni budaya memudahkan masyarakat memahami pesan program.
Cecep juga memberikan apresiasi khusus kepada anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Nurhayati Effendi dan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat yang telah menginisiasi pergelaran wayang golek di Manonjaya dan beberapa daerah lain di Kabupaten Tasikmalaya.
“Semoga acara-acara seperti ini terus menambah kebaikan. Insyaallah membawa keberkahan bagi kita semua,” beber Wabup disela pagelaran wayang golek di Alun-alun Manonjaya, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu malam 18 November 2023.
Pagelaran tersebut dimaksud dalam rangka Kampanye Percepatan Penurunan Stunting
Apresiasi juga datang dari Direktur Pemberdayaan Ekonomi Keluarga BKKBN Ahmad Taufik yang menilai banyak model kegiatan bisa digagas hingga dalam bentuk hiburan bagi masyarakat.
“Semuanya demi mendorong mendorong hadirnya generasi-generasi hebat ke depan, generasi berkualitas yang terbebas dari stunting,” katanya.
Sementara politis partai PPP Nurhayati menyoroti stunting masih menjadi masalah negara-negara berkembang, seperti di Indonesia.
“Kita punya target turunkan angka stunting dari sekitar 24 persen secara nasional menjadi 14 persen pada 2024 mendatang. Sekaitan ini kami berharap kerja semua pihak untuk dapat mengejar target yang sudah dekat ini,” tambahnya.
Pihaknya mnegajak semua komponen di Kabupaten Tasikmalaya untuk ikut serta menyampaikan pesan tersebut. Pasalnya di wilayah ini masih berprevalensi tinggi, di kisaran 27 persen.
“Semestinya perhatian mulai dilakukan sebelum kehamilan atau persiapan pernikahan. Periksakan kandungan minimal enam kali semasa kehamilan. Jika terkena anemiam secepatnya diberikan obat penambah darah,” pungkasnya. ***