ACEH BESAR, PastiNews – Puluhan tahun tak bertemu, tentu ada rasa rindu yang sangat dalam diantara sesama teman.
Itulah yang dirasakan para alumni Sekolah Menengah Industri Kerajinan (SMIK) 95. Meskipun suasana Krueng Raya tepatnya di Istana Malahayati Aceh Besar mendung dan diguyur hujan kemarin malam, keceriaan tampak terpancar dari raut para peserta.
Keakraban dan persaudaraan tampak begitu kuat terjalin diantara sesama teman yang lama tidak bertemu termasuk para guru yang sengaja diundang oleh panitia.
Ketua Panitia Silaturrahmi Alumni SMIK 95 M. Nazwir mengungkapkan, persiapan kegiatan tersebut tidak lebih dari satu bulan.
Dikatakan, berawal dari percakapan di group whatsapp Silaturrahmi SMIK 95, teman-teman berkeinginan diadakan reuni, karena dirasa sudah terlalu lama tidak ada kegiatan.
“Setelah kita musyawarah, tercapai tanggal kegiatan reuni, yaitu hari ini Sabtu 24 Desember 2023. Alhamdulillah, sekitar 85 alumni SMIK 95 dan kita juga mengundang 8 guru kita dahulu, untuk bersilaturrahim disini,” beber Cutlem, sapaan pak guru yang kini mengajar di SMKN 1 Mesjid Raya itu.
Dalam kegiatan tersebut, mereka juga menggelar doa bersama untuk teman juga guru yang telah meninggal lebih dulu, terutama terkena tsunami, 19 tahun yang lalu.
“Barusan kita berdoa bersama untuk teman-teman seangkatan, guru-guru kita dan korban tsunami lainnya, semoga Allah menempatkan mereka semua bersama orang-orang beriman,” tambah Cutlem.
Sementara Kepsek SMKN 1 Mesjid Raya Muhammad Husein, M.Si menjelaskan, progres masa SMIK di angkatan awal cukup dikenal, dimana pernah juga terpuruk di tahun 1997-an.
“Alhamdulillah, saat ini sudah mulai menapaki kembali perlahan, dengan IKM (implementasi kurikulum merdeka). Harapan kedepannya alumni bisa berkontribusi lebih banyak agar SMK 1 Mesjid Raya bisa kembali berjaya,” ucapnya singkat.
Nazli Iwan Ramadhan, mantan Ketua OSIS SMIK 95 menyambut baik kegiatan tersebut.
“Ini patut kita acungi jempol. Pak Nazwir langsung merespon saat kita berdiskusi di group WA. Alhamdulillah, tidak perlu menunggu lama, disinilah kita sekarang, mari kita pererat silaturrahim, dan kalau bisa kegiatan reuni dijadikan kalender tetap, karena menurut saya penting untuk kita terus bersilaturrahim,” kata [ria yang kini bekerja di Satpol PP Aceh Tengah itu.
Sementara Yusliana mantan siswi prodi Tekstil ini juga tak dapat menutupi kegembiraannya.