DEPOK, PastiNews – Anggota Komisi IX DPR RI, Wenny Haryanto, mengungkapkan, guna mengoptimalkan bonus demografi, dapat dilakukan adalah melalui pencegahan stunting sejak dini. Diantaranya pembinaan rutin kepada remaja serta memperhatikan kesehatan sejak menjadi calon pengantin.
“Definisi dari bonus demografi adalah suatu kondisi di mana mayoritas penduduknya berada dalam usia produktif mulai umur 15 tahun sampai 64 tahun,” beber Weni Haryanto saat Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Depok town center lantai 2 Maharaja, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Senin 15 Januari 2024.
Sementara Kepala DP3AP2KB Kota Depok Nessi Handari mengatakan, upaya mencegah stunting sejak dini, dia menekankan penting bagi remaja putri mengkonsumsi makanan bergizi terutama saat menstruasi.
“Ini untuk menghindari anemia atau kekurangan darah yang jika dibiarkan terus-menerus maka akan berakumulasi sampai ketika hendak menikah bahkan waktunya melahirkan nanti,” tambahnya.
Oleh karena itu kami menyarankan bagi calon pengantin untuk mengkonsumsi tablet penambah darah, ujar Nessi Handari
Nessi pun menambahkan bagi para remaja putra dan putri menjelang usia pernikahan hendaknya menjauhi perilaku pola hidup yang tidak sehat agar ketika menikah nanti Pasangan calon pengantin baik putra maupun putri dalam keadaan yang sehat dan memiliki stamina yang kuat serta fisik yang berkualitas.
“Bagi ibu hamil hendaknya rutin memeriksa kesehatan diri dan calon bayi yang ada dalam perutnya ke posyandu agar ketika melahirkan nanti bayi dalam keadaan sehat dan tidak terkena stunting,” ujar Nessi handari.
Penata Kependudukan dan KB Ahli Muda BKKBN Jawa Barat, Della Aryati menginformasikan bahwa dari 49,3 juta penduduk Jawa Barat 27% nya atau kurang lebih 13 juta penduduknya adalah remaja ( usia 10 sampai 24 tahun dan belum menikah).
Salah satu intervensi BKKBN dalam mencegah stunting adalah dengan memperhatikan kesehatan remaja melalui pusat Informasi dan konseling Remaja (PIK-R).
“PIK-R adalah suatu wadah kegiatan program generasi berencana yang dikelola dari oleh dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya,” pungkasnya. ***