MAJALENGKA, PastiNews – Terkait video viral ratusan kadernya mundur, Ketua DPC Taruna Merah Putih (TMP) Kabupaten Majalengka Sabungan Simatupang menyatakan bukan anggotanya.
“Adanya 150 orang yang mendatangi kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Majalengka kemarin, saya tidak mengetahui dan tidak mendapat pemberitahuan. Untuk jumlah 150 orang kader PDI Perjuangan ataupun TMP, itu saya katakan yang saya lihat dalam gambar yang ada di media, hanya 3 orang pengurus TMP,” paparnya di Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Majalengka, Kamis (18/1/2024).
Dengan kejadian itu, Sabungan mengaku bakal segera mengevaluasi kepengurusan dan mengganti tiga orang kader yang melakukan aksi mundur massal.
“Akan kami proses, mengganti kepengurusan, kami keluarkan dari kepengurusan,” tegasnya.
Sabungan memastikan tidak mengetahui asal rombongan yang melakukan aksi tersebut.
Dia menekankan pihaknya tetap solid dan tegak lurus dengan keputusan pimpinan pusat partai.
“Atas nama TMP, kalau ini membuat kegaduhan, saya mohon maaf. Taruna Merah Putih Majalengka saya tegaskan tegak lurus mendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menjadi Presiden dan Wakil Presiden. TMP Majalengka tegak lurus dengan DPC, siap perintah, siap melaksanakan seluruh tugas-tugas untuk pemenangan pilpres, pileg, dan pemenangan-pemenangan selanjutnya yang ditugaskan oleh partai kepada Taruna Merah Putih,” jelasnya didampingi anggota DPR RI Sutrisno.
Sementara Ketua DPC PDI Perjuangan Majalengka Karna Sobahi sangat menyayangkan atas aksi tersebut.
Menurutnya, aksi yang dilakukan tersebut tak memiliki etika.
“Setelah saya lihat foto dan video, saya juga kaget lagi karena (aksinya) dengan tidak beraturan, masuk ruangan ketua DPC tanpa izin dan lainnya. Yang nerima kan cuma staf, nggak ada pengurus DPC dan diserahan begitu saja, ini kan tanpa etika dan tatakrama,” ujarnya.
Karna mengatakan pihaknya akan segera mengambil langkah agar tidak menimbulkan persepsi buruk di mata publik.
“Saya akan memberikan laporan ke DPP PDI Perjuangan duduk persoalan yang sebenarnya mengenai kejadian kemarin, karena viralnya kan 150 kader PDI Perjuangan mengundurkan diri. Ini sudah pembohong publik kan ya. Dan ternyata cuma 3 orang (kader TMP) itupun tanpa lapor,” pungkasnya. ***