JAKARTA, PastiNews – bank bjb melirik sektor pariwisata yang saat ini sedang berkembang di Kabupaten Pesawaran, Lampung.
Dukungan tersebut dibuktikan di acara Pesawaran Invesment Promotion 2024 yang diselenggarakan Pemerintah Pesawaran Jumat (1/3) di Tower bank bjb, Jakarta.
Pesawaran Invesment Promotion mempromosikan potensi sumber daya lokal dan komoditas prioritas daerah. Peserta akan diarahkan untuk lebih mengenal potensi lokal sumber daya, dan akan menerima informasi tentang peluang investasi di Pesawaran.
Sekaligus menjadi ajang para investor untuk sharing dan mendapat informasi terbaru mengenai peluang investasi di Pesawaran, dan khususnya promosi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Teluk Pandan dan Kawasan Industri Tegineneng.
CEO Regional IV Bank bjb Adie Arief Wibawa dalam pembukaan acara menyampaikan, bank bjb senantiasa membuka ruang kolaborasi dan sinergi dengan pemerintah daerah demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta meningkatkan pendapatan daerah.
Apalagi, bank bjb sudah melakukan penandatanganan MoU dengan Pemerintah Kabupaten Pesawaran tentang Jasa Layanan Perbankan.
“Melalui Pesawaran Investment Promotion semoga juga dapat membawa kontribusi positif khususnya buat bank bjb. Kami merupakan bank pemerintah yang sudah ada di 15 provinsi, kemarin kita sudah tambah di Yogyakarta. Aset bank bjb sudah 180 triliun, kemudian untuk aturan batas maksimum pemberian kredit bank umum bank bjb sudah Rp2,6 triliun untuk satu korporasi,” kata Adie.
Sementara Bupati Pesawaran, Lampung Dendi Ramadhona mengucapkan terima kasih kepada bank bjb yang dalam dua tahun terakhir memberikan pembiayaan untuk mendukung infrastruktur di wilayah Kabupaten Pesawaran dengan program Indah (Infrastruktur Daerah)
“Dengan adanya dukungan dari bank bjb dalam pembangunan infrastruktur, ini juga membuka konektivitas wilayah-wilayah kami yang ada di pegunungan, pariwisata dan juga menuju kepada pusat-pusat perbelanjaan yang ada di Pesawaran,” ucap Dendi.
Kabupaten Pesawaran memiliki penduduk 477 ribu jiwa dengan luas sekitar 1,1 juta km2. Dengan potensi besar itu, tentu saja dapat dioptimalkan lebih lanjut. ***