GARUT, PastiNews – Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar pada 2024 merilis, Kabupaten Garut masuk dalam urutan kedua kategori sebagai daerah termiskin setelah Kabupaten Bogor.
Terlebih, 260.480 atau 9,77 persen masyarakat yang tersebar di 42 kecamatan di Kabupaten Garut, masih dibawah garis kemiskinan, yang disusul Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Cirebon.
Sementara angka pengangguran terbuka didominasi oleh laki laki sebanyak 73.275 orang dan perempuan 28.735 orang. Hal ini disebabkan rendahnya kesempatan kerja.
Sementara, penyumbang terbesar pengangguran berdasarkan pendidikan, kebanyakan lulusan sekolah dasar sebanyak 27.783 orang. Paling rendah ditempati lulusan diploma 2.104 orang.
Ketua Umum FPPG (Forum Pemuda Peduli Garut), Asep Nurjaman, menilai Pemerintah Kabupaten Garut dinilai gagal mengatasi kemiskinan dan pengangguran selama satu dekade kepemimpinan Rudy Gunawan dan Helmy Budiman.
“Jadi selama 10 tahun dibawah kepemimpinan Bupati Rudy Gunawan dan Wakil Helmy Budiman tidak serius menyelesaikan kemiskinan dan pengangguran di kabupaten Garut,” tegas Asep kepada PJ Selasa, (05/03/2024).
Menurutnya, sorotan tajam yang selama inj menjadi polemik terkait data warga miskin, menyebabkan banyak bantuan tidak tepat sasaran.
“Kinerja Dinsos dalam menyelesaikan masalah data tidak kunjung selesai, sehingga banyak bantuan yang tidak tepat sasaran,” ucapnya.
Pihaknya juga mengkritisi program-program ceremonial yang dianggap menghabiskan anggaran tanpa output yang jelas.
Diantaranya Program Unggulan Gentakarya yang gagal mengentaskan pengangguran di Garut.
Karena itu dirinya meminta Disnaker Garut harus bertanggung jawab.
“Pasalnya jumlah pengangguran di kabupaten Garut masih tinggi, mencapai 102.010 orang,” pungkasnya. Jang