PERAN seorang guru sangatlah penting dalam proses kemajuan pendidikan. Guru merupakan salah satu faktor utama bagi terciptanya generasi penerus bangsa yang berkualitas, tidak hanya dari sisi intelektualias, melainkan dari tata cara berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat.
Setiap peserta didik memerlukan waktu dan gaya belajar yang berbeda untuk menyerap materi pelajaran yang sama karena mereka memiliki permasalahan pribadi yang berbeda pula.
Oleh karena itulah, sebelum mengajar seorang guru harus mengetahui dan memahami karakteristik pribadi dari masing-masing peserta didik yang akan diajarnya, juga bersikap demokratis.
Seorang guru yang baik harus memiliki sikap mau menerima dengan lapang dada jika ada peserta didik memberikan alasan yang logis sesuai dengan situasi dan kondisinya.
Berkenaan dengan profesionalitas guru, Munif Chotib (5 Juli 1969 – 30 Juni 2022), seorang ahli sekaligus praktisi dan konsultan pendidikan membuat konsep guru ideal yang terdapat dalam buku berjudul “Gurunya Manusia”.
Dalam buku tersebut, Munif Chotib menganggap bahwa “semua guru pasti bisa mengajar dan semua peserta didik tidak ada yang bodoh”.
Munif Chotib menyebutnya dengan teori multiple intelligences. Guru dalam mengajar harus dengan hati dan terpusat pada peserta didik, memiliki keikhlasan dalam mengajar dan belajar, memiliki keyakinan bahwa target pekerjaannya adalah membuat para peserta didik berhasil memahami materi-materi yang diajarkan.
Guru yang ikhlas akan berintrospeksi apabila ada peserta didik yang tidak memahami materi ajar. Guru yang berusaha meluangkan waktu untuk belajar sebab mereka sadar, profesi guru tidak boleh berhenti untuk belajar.
Menyimak tayangan Munif Chotib di https://www.instagram.com/rachdaniel_/, menurutnya “Ada 4 Level Guru” dalam mengajar, yaitu: