Karena itu, tentunya dilakukan dengan cara merawat masyarakatnya dengan benar dan dilakukan secara bersama-sama.
“Jadi bukannya melakukan ajakan ataupun himbauan. Masyarakat itu jangan kita Bebani. Biarlah mereka anteng membangun keluarganya sendiri baik pendidikannya maupun kehidupannya sehari-hari. Tugas kami yang harus menyelesaikan berbagai persiapan yang dihadapi kota ini,” tutur Farhan.
Sementara Erwin menjelaskan, pihaknya sengaja menjadikan agamis sebagai salah satu pilar dalam mewujudkan pemerintahan ke depan.
“Bagaimanapun agama harus dijadikan patokan kita dalam menjalankan roda pemerintahan,” katanya.
Begitupun dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, dengan membuka fasilitas mesjid selain sarana ibadah juga dapat dijadikan tempat bernaung sementara bagi masyarakat.