Proses pembuatan keramik ini, kata Jeje, dikerjakan dengan secara tradisional dengan menggunakan tangan karena dipercaya hasilnya akan lebih bagus.
“Namun, pengrajin keramik Plered ini membutuhkan regenerasi dari kalangan kaum muda untuk melanjutkan usaha kerajinan rakyat ini, lantaran mayoritas pengrajin keramik ini sudah berusia lanjut. Anak mudanya lebih suka bekerja ditempat lain yang lebih bersih dibanding harus bergelut dengan tanah liat. Nah ini jadi satu persoalan tersendiri,” paparnya.
Karena itu, mantan Bupati Pangandaran ini mendorong kesejahteraan pengrajin keramik Plered, dan pemasaran keramik Plered bisa diperluas.
“Ini sesuai dengan visi misi kami yakni membangun kemandirian ekonomi daerah berbasis potensi sumber daya lokal, sehingga saya mendorong agar pemasaran keramik Plered ini diperluas, misalnya dengan membangun sentra produksi dan daerah pemasaran,” ujarnya.