Menurutnya, hadirnya Katresna menjadi tonggak baru dalam perlindungan perempuan dan anak di Kota Bandung. Program ini mengedepankan pendekatan terintegrasi, dari pencegahan hingga respons cepat terhadap kasus kekerasan.
“Kita ingin membangun sistem perlindungan yang lebih kuat, lebih efektif, dan lebih humanis. Layanan ini harus menjadi solusi nyata, bukan sekadar seremonial,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Bandung Kiwari, dr. Yorisa Sativa, menjelaskan, Katresna berperan dalam penanganan medis bagi korban kekerasan.
Layanan ini meliputi pemeriksaan fisik oleh dokter spesialis, dukungan psikis oleh psikolog, serta skrining penyakit menular seperti HIV/AIDS dan Hepatitis B.
“Prinsip utama Katresna adalah menjamin keselamatan korban, menghormati kebutuhan mereka, serta menjaga kerahasiaan agar tidak ada stigma terhadap penyintas,” ungkapnya