“Saya akan berbicara dengan camat dan lurah agar gerakan ini bisa diperluas ke kecamatan lain. Saya juga bercita-cita ingin membangun pesantren gratis bagi anak yatim. Mohon doa dari semuanya,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Geliyat sekaligus Penyuluh Agama, Nina menyampaikan, program ini diawali dengan memberikan santunan kepada 40 anak yatim. Seiring waktu, jumlah anak yatim yang dibina kini mencapai 513 anak, dengan 331 anak menerima santunan rutin setiap bulan.
Geliyat mengelola dana sebesar Rp33.100.000 per bulan yang diperoleh dari sumbangan masyarakat, hingga ASN.
Menurut Nina, gerakan ini hadir karena kepedulian terhadap anak-anak yatim yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang.
“Kami merasa terpanggil karena melihat kenyataan bahwa ketika kita bisa makan, mereka mungkin kelaparan. Ketika kita bisa berganti pakaian, mereka mungkin tidak memiliki pakaian yang layak. Inilah yang membuat kami terus berjuang,” ujar Nina.