Selain itu, selaku perwakilan dari Manajemen yang ada di PKS Kertajaya, pihaknya menanggapi laporan selisih timbang sebesar 3,5%-4%.
“Perbedaan tersebut dapat terjadi akibat beberapa faktor teknis,” kata Ukhri Hatmoko.
Diantaranya perbedaan kalibrasi antara alat timbang yang digunakan, kondisi permukaan timbangan yang mempengaruhi distribusi beban saat truk TBS ditimbang, serta variasi berat muatan dalam truk dapat menyebabkan perbedaan hasil timbang.
“Selisih timbang dalam rentang tersebut masih dalam batas yang dapat diterima secara teknis dan tidak serta-merta menjadi indikasi adanya praktik yang tidak sesuai,” ungkapnya.
Sebagai bentuk keterbukaan dan akuntabilitas, dia telah melakukan upaya untuk membuktikan dengan meminta Petugas Metrologi Kabupaten Lebak untuk melakukan pemeriksaan ulang pada 7 April 2025.