“Kita akan pelajari dulu. Mudah-mudahan berjalan lancar,” katanya.
Selain isu digital, Farhan juga menyoroti tantangan perubahan iklim dan lemahnya daya dukung lingkungan di Bandung Raya.
Ia mengingatkan, risiko tinggi bencana banjir bandang akibat hujan deras di wilayah Bandung Utara, yang dapat berdampak langsung ke Kota Bandung.
“Kerusakan-kerusakan sudah terjadi. Banyak saudara kita yang rumahnya rubuh atau longsor. Umumnya mereka tinggal di daerah aliran sungai. Kami mengimbau, bagi yang tinggal di bantaran atau bahkan di atas sungai, sebaiknya mulai memikirkan untuk pindah secara sukarela,” tegasnya.
“Relokasi itu bukan sekadar soal menggusur. Ini soal kesadaran bersama. Risiko bencana bisa terjadi setiap hari di tengah cuaca ekstrem seperti sekarang,” tambahnya.