Menurut Erwin, beban keluarga ABK tidak hanya pada aspek ekonomi, tetapi juga psikologis dan sosial. Tak sedikit orang tua yang mengalami tekanan berat, bahkan ada yang harus menghadapi perceraian karena kesulitan dalam menghadapi kondisi anak.
“Banyak yang datang ke saya, menangis, minta bantuan karena suaminya pergi. Ini situasi nyata. Karena itu pemerintah perlu hadir memberikan solusi,” ungkapnya.
Ia menyebut, Dinas Sosial Kota Bandung akan menjadi leading sector untuk mengembangkan dukungan yang berkelanjutan bagi keluarga ABK.
Selain itu, Pemkot Bandung juga akan mendorong penyaluran ABK ke sekolah formal maupun sekolah luar biasa (SLB) sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak.
Erwin sangat mengapresiasi kepada para guru dan pengasuh di Yayasan Abimata Center yang sabar mendampingi dan mendidik anak-anak dengan kebutuhan khusus.