Farhan berencana bertolak ke Jakarta pada Kamis 19 Juni 2025 guna berkomunikasi langsung dengan pihak-pihak terkait di tingkat pusat.
Tujuannya adalah untuk memastikan komitmen dan jadwal penyelesaian proyek tersebut.
“Izinkan saya nanti hari Kamis akan menghadap pemerintah pusat untuk menanyakan, apakah akan diselesaikan atau tidak. Kalau mau diselesaikan, kapan?” ujarnya.
Farhan juga menyinggung label “kota termacet sedunia” yang sempat disematkan kepada Kota Bandung.
Ia mengakui, jumlah kendaraan pribadi yang tinggi menjadi salah satu penyebab utama. Data terakhir menunjukkan kendaraan pribadi di Bandung mendekati angka 5,5 juta unit dengan penduduk sekitar 2,6 juta jiwa.
Kendati demikian, menurutnya, akar masalah tidak berhenti pada volume kendaraan, dan jumlah jiwa tetapi juga infrastruktur penunjang mobilitas yang belum tuntas.