Sutaya menyampaikan pandangan kritis, mulai dari aspek tata ruang, keberlanjutan ekonomi para pelaku usaha, hingga pentingnya perawatan fasilitas dan kejelasan fungsi dari Teras Cihampelas ke depan. Acara ini menjadi bukti nyata bahwa partisipasi publik dalam isu tata kota sangat penting.
“Ruang publik itu seperti taman, bukan cukup dibangun lalu ditinggal. Ia perlu dirawat, diisi kegiatan, dan dijaga agar tetap relevan. Maka ke depan, fokus kita adalah menghidupkan kembali Teras Cihampelas dengan pendekatan yang lebih kolaboratif, partisipatif, dan adaptif dengan kebutuhan warga. Teras Cihampelas adalah milik kita bersama. Dibangun bukan hanya sebagai infrastruktur, tapi sebagai ruang interaksi, ruang kreativitas, dan ruang kebersamaan”,” ucapnya.***