“Diplomasi rakyat adalah kekuatan terbesar kita. Kota Bandung siap terus menjadi tempat aspirasi dan solidaritas dari seluruh dunia,” ujarnya.
Ia mengingatkan kembali, Bandung dipilih menjadi tuan rumah KAA 1955 karena tekad dan kemampuan untuk menghimpun kekuatan dunia baru pasca-perang dunia.
“Tekad para pendiri bangsa waktu itu bukan tekad kaleng-kaleng. Dan kita, para pemuda hari ini, punya tanggung jawab untuk menjaganya tetap hidup,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua BKSAP DPR RI, Mardani Ali Sera menyebut kegiatan ini sebagai buah kerja kolektif yang luar biasa. Ia menyatakan bahwa DPR RI akan selalu menjadi rumah bagi para pejuang Palestina.
“Sudah tiga kali kita kumpulkan 125 organisasi dan lembaga kemanusiaan. Ini bukti konkret bahwa kita tidak berhenti hanya di wacana,” katanya.