Qinglv juga memperkenalkan solusi pengolahan sampah menjadi bahan bakar industri (Solid Industrial Fuel/SIF) dan kompos, selain menjual bahan daur ulang.
Delegasi Tiongkok dijadwalkan mengunjungi beberapa fasilitas pengelolaan sampah di Bandung, seperti Cicukang Holis, Gedebage, Tegalega, dan Nyengseret.
Pemerintah Kota Bandung ingin agar mereka melakukan penilaian langsung untuk menyesuaikan teknologi dengan kondisi lapangan.
Dengan volume sampah mencapai hingga 1.800 ton per hari, Farhan berharap kolaborasi ini bisa mengarah pada perbaikan sistem pengelolaan yang lebih efisien, higienis, dan berdampak nyata bagi warga.
“Kita sedang membangun ekosistem baru. Kalau kerja sama ini bisa menjaga masa depan anak-anak kita, saya yakin itu layak kita perjuangkan,” ungkapnya.***