Ia mengatakan, kemajuan teknologi digital memang membuka peluang besar bagi UMKM, seperti pemasaran daring dan layanan transaksi digital. Namun, potensi itu juga diiringi ancaman nyata.
“Serangan siber, penipuan online, pembobolan data, semua ini bisa menghancurkan usaha jika kita tidak paham cara mengamankannya,” katanya.
Lebih lanjut, Erwin mengungkapkan, Pemkot Bandung akan membangun 30 UMKM Center, pusat inkubasi bisnis, dan pusat kuliner di setiap kecamatan. Ia mengajak pelaku UMKM untuk terlibat aktif menyukseskan program tersebut.
“Doa dan ikhtiar harus seimbang. Pelatihan seperti ini bagian dari ikhtiar kita,” ujarnya.
Erwin berharap, UMKM di Kota Bandung semakin siap menghadapi era digital yang penuh tantangan, sekaligus menjadikan keamanan siber sebagai bagian dari kompetensi wajib.