Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung, Uum Sumiyati menjelaskan, Senandung Perdana merupakan hasil penguatan dari strategi lintas sektor yang telah berjalan sejak 2024.
“Tahun lalu kita mulai di 10 kelurahan. Tahun ini, program kami perluas ke 30 kecamatan di Kota Bandung. Ini bukan sekadar edukasi, tapi juga pelayanan konkret bagi warga,” ungkapnya.
Menurut Uum, program ini tidak hanya mendorong pencegahan kekerasan, tetapi juga memberikan layanan langsung bagi korban. Pihaknya telah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan RSUD Bandung Kiwari dan RSUD Ujungberung untuk penanganan korban kekerasan secara gratis.
“Jadi warga yang menjadi korban kekerasan tidak perlu takut biaya. Semua sudah kita tanggung melalui mekanisme layanan terpadu,” kata Uum.