Di sisi lain, Pemkot Bandung berkomitmen dalam menjaga ruang publik sebagai tempat tumbuhnya ekspresi budaya dan seni.
Farhan bahkan menyinggung pentingnya menghidupkan kembali taman-taman tematik di Bandung agar berfungsi sebagaimana mestinya, termasuk melalui pendekatan toponimi atau penamaan kawasan yang mengandung makna dan sejarah dalam bahasa Sunda.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Asep Gufron menyampaikan, Pemkot Bandung sangat mendukung penuh pelaksanaan FTBI 2025.
Menurutnya, kegiatan ini menjadi wadah penting untuk mengingatkan kembali masyarakat akan pentingnya bahasa ibu.
“Kalau bahasa ibu tidak dipertahankan dan tidak ada kegiatan seperti ini, lama-lama kita akan lupa. Karena itu, kewajiban kita di Jawa Barat, terutama di Kota Bandung, untuk terus menggelorakan kembali penggunaan bahasa Sunda,” ujar Asep.