BANDUNG, PastiNews – “Cikaracak ninggang batu, laun-laun jadi legok“.
Tak hanya pepatah Sunda yang mengandung arti untuk mencapai keberhasilan dibutuhkan konsistensi, dalam seni dan budaya Sunda, juga banyak mengajarkan berbagai aspek kehidupan sosial.
Karena itu, Kepala Dinas Pendidikan Jabar Wahyu Mijaya meminta generasi muda terus berusaha untuk mencapai keberhasilan.
“Konsistensi adalah kunci untuk berhasil. Terus berusaha jika gagal. Terus cari cara, cari yang baik untuk menggapai tujuan, seperti batu yang pelan-pelan berlubang saat ditetesi air terus-menerus,” beber Kadisdik Jabar, Wahyu Mijaya saat menjadi pembicara pada Workshop Apresiasi Seni di SMAN 1 Margahayu, Kabupaten Bandung, Kamis 19 Oktober 2023.
Mengangkat tema “Pembentukan Karakter & Jatidiri Melalui Apresiasi Seni Budaya Kabupaten Bandung”, menurut Kadisdik, kesenian dan budaya Sunda memiliki pembelajaran karakter di dalamnya.
Contohnya Angklung. Alat musik dari bambu tersebut mengajarkan tentang harmonisasi, gotong-royong, kepatuhan, dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Perbedaan yang ada menjadi satu kesatuan,” ujarnya.
Selain itu, Kadisdik mendorong siswa untuk andal berevolusi mengikuti perkembangan zaman.
“Orang yang kuat belum tentu bisa bertahan (menghadapi perubahan zaman) maka harus bisa berevolusi untuk beradaptasi dengan peradaban,” imbuhnya.
Namun, Kadisdik menegaskan, siswa harus bisa menguasai ilmu yang tidak akan pernah oleh waktu, yakni kepemimpinan.
Hadir Rektor Institut Seni Budaya Indonesia Bandung, Retno Dwimarwati dan perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI.
SMAN 1 Margahayu adalah 1 dari enam sekolah yang disambangi roadshow Gerakan Nasional Revolusi Mental.***