BANDUNG, PastiNews – Upaya menurunkan stunting di berbagai Kabupaten Kota, membuat BKKBN Jawa-Barat terus melakukan beragam terobosan. Terbaru, BKKBN menggaet Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).
“Kendalanya adalah dukungan pemerintah daerah, baik bupati maupun walikota. Selain itu partisipasi masyarakat yang masih kurang, juga sangat berpengaruh terhadap penurunan stunting,” beber Kepala Perwakilan BKKBN Jawa-Barat Fazar Supriadi Sentosa usai Halalbihalal Idulfitri 1445H dan Program Bangga Kencana di BKKBN Jabar Senin (22/04/2024).
Karena itu, pihaknya meminta meminta masyarakat terlibat aktif, setidaknya peduli terhadap keluarganya.
“Jika masyarakatnya masa bodo, masih buang air sambil menatap langit dan bintang, hasilnya tentu tidak maksimal. Perhatikan juga asupan makanan anak-anak, seperti ikan, susu itu sangat penting,” ucapnya.
Terkait kerjasama dengan BRIN, melalui skema Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM), hasil kerjasama BRIN dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), diharapkan target percepatan penurunan stunting sebesar 4 persen dapat tercapai.
“Untuk target 14 persen hasilnya bisa dilihat Agustus mendatang. Karena itu sejak Januari 2024 kita sudah kejar itu, dan pak Pj juga sudah mengirimkan surat untuk bupati dan walikota,” sebut Fazar lagi.
Seperti diketahui, prevalensi stunting di Jawa Barat pada 2022 baru di angka 20,2 persen. Masih tersisa 6,2 persen dari target 4 persen.
Dengan dukungan pendanaan sekitar Rp 500 juta hingga Rp 1 Milyar setiap tahunnya, yang semuanya berasal dari anggaran BRIN, diharapkan percepatan penurunan stunting di Jawa Barat dapat tercapai.***