BANDUNG, PastiNews – Seperti diketahui, Kota Bandung dibangun mulai abad ke-19 dan Jalan Braga pun mulai berkembang. Jalan tersebut menjadi pusat perbelanjaan bagi warga Eropa yang tinggal di sekitar Bandung. Mereka adalah para pengusaha perkebunan teh atau preangerplanters
Deretan pertokoan dikawasan tersebut, mengikuti model yang ada di Eropa sesuai dengan perkembangan kota Bandung pada masa itu (1920-1940an).
Bahkan, jika kita menyusuri Braga di malam hari, tak ubahnya layaknya Paris. Dipenuhi dengan gemerlapnya lampu sepanjang jalan dan toko-toko, pejalan kakipun leuasa menikmati keindahan Braga dengan berbagai atraksi maupun even-even yang bikin betah berlama-lama di jalan Braga.
Tak salah jika Kota Bandung dijuluki sebagai Paris Van Java.
Model tata letak jalan dan gedung gedung pertokoan dan perkantoran yang berada di Jalan Braga juga terlihat pada model jalan-jalan lain di sekitar Jalan Braga seperti Jalan Suniaraja (dulu dikenal sebagai Jalan Parapatan Pompa) dan Jalan Pos Besar (Postweg) (‘sekarang Jalan Asia-Afrika’) yang dibangun oleh Gubernur Jendral Herman Willem Daenels pada tahun 1811.
Guna membangkitkan kembali Braga sebagai icon legendaris kota Bandung, Pemerintah Kota Bandung sejak Sabtu lalu melakukan ujicoba Braga Bebas Kendaraan atau Braga Beken, layaknya jaman Belanda.
Pencanangan tersebut, ditandai dengan peniupan trompet oleh Penjabat (Pj) Wali kota Bandung Bambang Tirtoyuliono bersama Forkopimda, DanLanud Husein Satranegara, Danlanal Bandung serta PHRI dan tokoh warga Braga, Sabtu (4/5/2024).
Menurut Bambang, Braga merupakan salah satu icon Legendaris di kota Bandung, bisa menjadi daya tarik wisata, yang memberikan kenyamanan bersama.
“Sebagai icon legendaris Kota Bandung, kita ingin membangkitkan kembali melalui Braga Beken, dimana diisi berbagai aksi dan kegiatan selama weekend, sehingga Braga kembali menggeliat sehingga menjadi daya tarik wisatawan lokal dan asing,” jelas Bambang usai pencanangan Braga Beken di Braga Citywalk Bandung, Sabtu (04/05/2024).
Diantara even-even yang menarik para pelancong di Braga Beken, salah satunya adalah pameran lukisan, ‘Nyeni di Braga yang diinisasi Disbudpar Kota Bandung serta even menarik lainnya.
Pencangan Braga Beken ini, didukung penuh oleh TNI-Polri dan masyarakat Braga, untuk itu,
“Mari kita jadikan Braga Beken, Nyaman, Indah, sehingga kawasan Braga ini kembali seperti dulu, sehingga menjadi daya tarik wisatawan,” ujar Bambamng.
Demi kelancaran Braga Beken, Pemkot Bandung mengambil langkah-langkah mitigasi, seperti mengelola sampah.
“Diharapkan langkah ini dapat membawa kebangkitan baru bagi Jalan Braga sebagai daya tarik wisata dan warisan budaya yang terpelihara dengan baik di Kota Bandung,” harapnya. (ADV)