BANDUNG, PastiNews – Selama pandemi lebih dua tahun ini, sektor industri pariwisata cukup merasakan dampaknya. Tak hanya hotel, travel dan destinasi, ratusan bahkan ribuan pelaku pariwisata ambruk terkena imbas Covid-19. Karena itu diperlukan stimulus guna membangkitkan kembali dunia pariwisata di tanah air.
Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf, Hengky Manurung meyakini, Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan pariwisata Indonesia akan kembali menggeliat pada 2022 mendatang.
Menurut pantauannya selama kunjungan kerja, beberapa provinsi yang menjadi tujuan utama wisatawan menunjukkan trend positif.
‘Dilihat dari tingkat kunjungan dan hunian kamar hotel di 24 propinsi, meningkat. Data tersebut kami peroleh saat
kunjungan kerja bersama Mas Menteri (Panggilan akrab Sandiaga Uno),’ paparnya saat dialog produktif tentang Optimisme Kebangkitan Pariwisata yang digelar Kominfo dan KPCPEN melalui chanel Youtube Rabu 22 Desember 2021.
Karena itu, Kemenparekraf terus mendorong industri tersebut dengan memberikan berbagai kemudahan dan stimulus yang mencapai triliunan rupiah.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda mengungkapkan, pariwisata dan ekonomi di Bali bisa segera pulih jika didukung beberapa aspek termasuk menjalankan prokes.
‘Namun ada beberapa kendala misalnya trasnportasi konektivitas seperti visa dan travel. Ini sangat sulit mekanismenya dan banyak dikeluhkan. Saya kira ini kendala-kendala yang sedikit menyulitkan kita, meski Kemenparekraf mendorong. Untungnya pasar domestik masih ada,’ ucapnya.
Dia juga menyinggung stimulus yang akan dikucurkan pemerintah. Hal ini sangat penting, mengingat kerusakan insfrastruktur termasuk sumber daya manusia.
‘Dua tahun pandemi, terjadi kerusakan kerusakan insfrastruktur atau fasilitas dan sdm. kita optimalkan tenaga pekerja di Bali. Kita juga tidak tahu kapan wisman akan dibuka, strategi kita meningkatkan daya tahan, bagaimana Rp 3,47 T, mudah mudahan bantuan hibah ini bisa terealisasi,’ pungkasnya.
Sementara Didien Junaedy, Ketua GIPI mengatakan, akibat pandemi Covid-19, industri pariwisata di Indonesia sangat parah. Untuk itu perlu uluran pemerintah guna mensiasati hal tersebut.
‘Tahun 2018 lalu GIPI sdh mencanangkan paradigma baru indonesia, yaitu bagaimana mengembangkan pariwisata domestik. Kita lihat negara kita potensinya sangat besar, destinasi kita cukup bagus, insfrastruktur juga bagus. Namun kita pelu stimulus, bantuan pemerintah. Yang diperlukan saat ini adalah mari kita kembangkan wisata domestik,’ pungkasnya.
Hadir sebagai pembicara lainnya Duta Pariwisata Indonesia, Tisya Laura Dewi. ***