BANDUNG, PastiNews – Dari 100 Kota, Bandung berhasil menjadi Smart City di Indonesia dengan skor 3,71 dengan tingkat improvement 0,37.
Hal itu merupakan hasil evaluasi akhir penilaian Kemenkominfo RI.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung Yayan Ahmad Brilyana mengapresiasi penghargaan ini.
‘Kita patut bersyukur karena konsep Smart City mendorong sebuah kota mencari terobosan untuk memecahkan masalah dan memberi pelayanan terbaik untuk masyarakat,’ paparnya Selasa 18 Januari 2022.
Inovasi tersebut bukan sekadar bicara teknologi saja, melainkan menyeluruh yang dapat meningkatkan pelayanan untuk masyarakat.
Sebagai contoh, Yayan menyebut program dinas-dinas di Kota Bandung seperti program Buruan SAE yang diluncurkan oleh Dispangtan Kota Bandung, program Layad Rawat oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung, dan masih banyak program lainnya.
‘Ini bukan hanya kerja keras satu pihak, melainkan semua stakeholder dan masyarakat Kota Bandung. Program-program pelayanan ini dapat berjalan maksimal karena kolaborasi pentahelix,’ tambahnya.
Sebagai informasi, indikator penilaian evaluasi 100 Smart City ini berdasar pada lima aspek: baseline (bobot 10 persen), output (bobot 20 persen), outcome (bobot 40 persen), impact (bobot 30 persen), serta program percepatan atau quick win (bobot 20 persen).
Lebih lanjut, baseline itu sendiri menggambarkan nilai improvemenf yang diperoleh berdasarkan hasil evaluasi lmplementasi Masterplan dan Quick Win Smart City Tahun 2021.
Lalu output mencakup terbentuknya pondasi untuk pelaksanaan program smart city, untuk menilai sejauh mana pemerintah kota atau kabupaten menyiapkan kebijakan, kelembagaan, serta anggaran.
Sementara outcome mencakup pelaksanaan rencana yang ada di masterplan smart city, untuk menilai sejauh mana setiap rencana dijalankan oleh pemerintah daerah.
Kegiatan diikuti 98 kabupaten dan kota yang mengisi kuesioner (self assesment) secara daring pada tautan smartcity.layanan.go.id dan menghadiri evaluasi pada 6-9 Desember 2021 lalu. ***