JAKARTA, PastiNews – Tak hanya penggunaan dunia medsos seperti Facebook, Instagram, Linkedln, Twitter, YouTube dan Tiktok dengan konten berdurasi pendek, generasi muda juga harus mampu menjawab tantangan zaman, dimana kemajuan teknologi semakin canggih.
‘Dalam dunia pekerjaan, kemajuan teknologi yang makin canggih berdampak pada informasi lebih cepat, bekerja lebih cepat dan efisien, lebih suka bekerja sendiri. Dari titik inilah kemudian menyeruak berbagai persoalan yang dihadapi generasi muda saat ini,’ papar Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono terkait kiprah generasi muda terutama Kaum Milenial dan Generasi Alpha di program Milenial Talks yang digelar Jabar Punya Milenial bertajuk “Milenial Bisa Apa?”, Selasa 22 Pebruari 2022.
Tak hanya itu, Ono menyebutkan, pengunaan teknologi smartphone, WiFi, layanan aplikasi streaming dan perilaku ekonomi yang dapat mendorong perbaikan pengelolaan keuangan, cara berbelanja, menabung dan investasi serta biaya pendidikan, harus dikuasai para milenial.
‘Pertanyaan lain adalah, apakah relevan mempersoalkan peran penting generasi muda saat ini dalam perjalanan sejarah bangsa? Disaat pemberitaan tawuran (perkelahian), penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang, pengguguran kandungan, berbagai perbuatan pidana, pencurian, pemerkosaan, sampai pembunuhan, yang dilakukan oleh pelajar dan mahasiswa yang nota bene adalah generasi milenial banyak muncul di pemberitaan berbagai media?,’ tanyanya.
Karena itu, apa yang diharapkan oleh bangsa Indonesia kepada generasi milenialnya saat ini?
‘Sejarah mencatat adanya fenomena flower generation (generasi bunga) yang merebak di negara-negara di Eropa Barat dan Amerika Serikat pada tahun 1970-an. Sejarah juga mencatat demonstrasi besar-besaran menentang perang Vietnam di Amerika Serikat yang dimotori oleh generasi muda,’ tambahnya.
Menurut Ono, demonstrasi para kaum intelektual yang dilakukan di Perancis pada tahun-tahun 1960-an dan 1970-an juga dimotori oleh kaum muda milenial pada jamannya.
Peristiwa Kongres Pemuda II pada tahun 1928 yang yang di pelopori kaum milenial pada saat itu, kemudian melahirkan Sumpah Pemuda merupakan sebuah teks yang tidak dapat dilepaskan dari konteks politik, sosial, dan budaya.
‘Semangat persatuan untuk melakukan perlawanan terhadap pemerintah kolonial Hindia-Belanda yang menjiwai kaum milenial di setiap jaman seperti milenial di tahun 1928 yang berhasil merumuskan satunya Bahasa dan bangsa , dan kaum milenial pada 1945, yang mampu melepaskan bangsa ini dari penjajahan,’ bebernya.
Ono menegaskan generasi milenial saat ini harus dapat menjawab berbagai persoalan bangsa saat ini.
‘Semangat nasionalisme generasi muda saat ini harus dapat dimanifestaikan sebagai sebuah cara pandang dalam melakukan pemetaan posisi dan penyusunan rangkaian rencana untuk menjawab tantangan zaman saat ini. Melalui Milenial Talk, semoga bisa mendorong Kaum Milenial untuk ikut serta membangun Bangsa dan Negara, membangun Jawa Barat yang jauh lebih baik lagi,’ tutupnya.
Hadir sebagai pembicara Tenya Nufa (Miss Glamour Look Intl Asia Pacific 2021), Iting Meledak (Seleb Tiktok) dan Shelsa Ekasara (Influencer Muda) sebagai narasumber. ***