Di tempat yang sama, Ketua Kadin Indonesia Komite Tiongkok, Garibaldi Thohir mengatakan, festival ini juga bagian dari kerjasama erat antara Indonesia dan Tiongkok di bidang budaya, kuliner, dan ekonomi umat.
“Kami dari Kadin bersama Republika sudah tiga tahun menyelenggarakan acara ini, khusus di tahun baru Islam. Tahun lalu menampilkan seni Islam dari Tiongkok, tahun ini temanya kuliner. Karena dari makanan, hubungan antarbangsa bisa makin erat, bukan hanya bisnis tapi juga ‘people to people diplomacy’,” ujar Boy Sapaan Akrabnya.
Ia mengatakan, keberadaan masjid yang menjadi pusat acara, harus bisa dimakmurkan sebagai pusat ibadah sekaligus pusat kegiatan ekonomi dan sosial umat.
“Festival ini tak hanya menyajikan kuliner, tapi juga menampilkan berbagai dimensi kehidupan kota yang inklusif dan spiritual. Ada tausiyah untuk penguatan rohani, kids corner untuk edukasi anak, pagelaran seni musik Islami yang menyatukan berbagai identitas budaya, hingga pembagian 1.000 paket sembako untuk anak yatim dan dhuafa,” bebernya.