BANDUNG, PastiNews – Berbagai persoalan lingkugan, menjadi salah satu topik terbesar yang didapat di program Innovillage 2024. Program sociopreneurship terbesar di Indonesia yang diinisiasi PT Telkom dan Telkom University ini, memasuki tahun kelima saat ini.
“Dari 719 proposal yang masuk, paling banyak ditemukan terkait dengan lingkungan. Seperti pencemaran air, limbah, sampah, dan keterkaitan dengan ekosistem laut,” ungkap Ketua Panitia DR Runi Maghfirah disela pengumaman Top 165 Innovillage di Kampus Telkom University, Jumat 29 November 2024.
Sementara julah pendaftar pada tahun ini juga meningkat. Tahun lalu terdapat 1500 pendaftar, tahun ini menjadi 2500 peserta.
“Tel-U sendiri, di setiap ajang Innovillage ada juga yang pesertanya juara, untuk tahun ini kita lihat saja nanti,” beber Runi.
Diakatakan, Innovillage dimulai sejak 2020 itu telah menghasilkan lebih 1000 prototipe dan sudah diimplementasikan.
“Ini merupakan awal dari proses kegiatan innovillage, karena setelah ini para peserta akan melakukan implementasi ke masyarakat, sembari mendapatkan peningkatan kapasitas, dan mereka kita dampingi,” tambahnya.
Sedangkan pengawasan, ada pendamping khusus dari para pakar setiap minggunya.
Contohnya topik rawan pangan, ada pakar khusus, untuk lingkungan juga ada pakarnya. Karena kita berbicara teknologi digital, poin utamanya adalah lokal hero.
“Lokal hero-lokal hero yang ada di masyarakat bisa menggunakan teknologi digital, kalaupun mahasiswa tidak ada disitu, program ini masih tetap berjalan, melalui pengecekan berkala,” katanya.
Sementara Edi Widiarso, Manager SRC Telkom mengatakan, program ini berawal kala covid menerjang dimana saat itu banyak mahasiswa pulang kerumah.
“Kita memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mencari permasalahan yang dihadapi masyarakat. Setelah diidentifikasi, lalu ditemukan solusinya. Dari situ tentunya perlu dukungan ya, nah Telkom memberikan pendanaan kepada mahasiswa, muncullah program innovillage ini,” pungkasnya.
Kepada mahasiswa yang inovasinya terpilih, PT Telkom memberikan dukungan dana mulai dari Rp 5 juta hingga maksimal Rp 30 juta guna mewujudkan program yang dipilih oleh para mahasiswa. ***